ASEAN Sepakat Perkuat Rantai Pasok Obat-obatan dan Alat Kesehatan
ASEAN Sepakat Perkuat Rantai Pasok Obat-obatan dan Alat Kesehatan
Seluruh bagian Asosiasi Negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk menanggung kelancaran arus rantai pasok obat dan alat kesehatan untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Negara-negara ASEAN hari ini sepakat menaikkan kerja mirip perdagangan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Selain itu, juga terus bekerja mirip mendorong percepatan program vaksinasi, dan juga menanggung arus rantai pasok obat dan alat-alat kesehatan,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammd Lutfi di dalam info resminya.
Hal tersebut disampaikan Lutfi selagi hadir di dalam pertemuan para menteri ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers Meeting/AEM) secara virtual yang sudah berlangsung sejak Senin. Pertemuan berakhir terhadap hari ini, Rabu (15/9). Anggota ASEAN juga menggelar pertemuan bersama dengan mitra mereka seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Swiss.
Mereka mendorong finalisasi concept paper untuk melaksanan belajar kelayakan bersama dengan untuk mengidentifikasi area-area kerja mirip baru yang dapat dijalankan fungsi menaikkan persetujuan ACFTA. Selain itu, para menteri ASEAN juga meluncurkan Joint Statement On Further Enhancing Trade and Economic Cooperation yang menandai 30 tahun ASEAN-China Dialogue Relations. Pernyataan bersama dengan tersebut berisi komitmen untuk terus menaikkan kerja mirip di bidang perdagangan dan ekonomi kedua belah pihak jual alat kesehatan .
“Para Menteri bersepakat menaikkan fasilitasi perdagangan dan menanggung perdagangan dan investasi ASEAN-Tiongkok senantiasa terbuka. Hal ini mesti dijalankan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” kata mantan Dubes RI untuk Jepang tersebut.
Selanjutnya, para Menteri Ekonomi ASEAN berjumpa bersama dengan menteri perdagangan, industri, dan ekonomi Republik Korea. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menunjang pemakaian digitalisasi teknologi di dalam menunjang pelaku usaha, terlebih bisnis kecil, mikro, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar. Indonesia juga menegaskan pentingnya keterbukaan pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Para menteri ASEAN dan Korea Selatan juga bersepakat langsung selesaikan concept note pelaksanaan Joint Feasibility Study untuk mengidentifikasi area perdagangan yang dapat ditingkatkan melalui persetujuan ASEAN-Korean Free Trade Agreement (FTA). BACA JUGA Gerak Lambat Ekonomi RI Keluar berasal dari Resesi di Antara Negara ASEAN Seluruh menteri ASEAN juga menghadiri pertemuan bersama dengan perwakilan Swiss. Mereka berkomitmen menaikkan kerja mirip perdagangan, investasi, kesehatan, dan pembangunan yang berkesinambungan untuk merespons keadaan pandemi Covid-19 selagi ini. Rangkaian pertemuan menteri ASEAN diakhiri bersama dengan pertemuan AEM Plus Three yang terdiri berasal dari Korea, Tiongkok, dan Jepang. Mereka menyepakati “ASEAN Plus Three Economic Cooperation Work Program 2021-2022” sebagai pedoman kerja sepanjang satu tahun ke depan.
Komentar
Posting Komentar